Wine atau anggur adalah minuman yang telah dikonsumsi selama ribuan tahun, terkenal karena cita rasa yang kompleks dan kemampuan untuk melengkapi berbagai hidangan. Bagi banyak orang, menikmati wine adalah pengalaman yang menyenankan, namun bagi seorang sommelier atau ahli wine, menikmati wine bukan sekadar meminum, tetapi sebuah seni yang melibatkan pengetahuan, teknik, dan apresiasi terhadap setiap aspek wine. Bagi Anda yang ingin menikmati wine seperti seorang sommelier profesional, ada beberapa hal yang perlu dipelajari dan dipraktikkan. Artikel ini akan membahas beberapa rahasia untuk menikmatinya dengan cara yang lebih terampil dan mendalam.
klik juga link berikut ini kitsilanowinecellar.com
1. Memahami Jenis-Jenis Wine
Langkah pertama untuk menikmati wine layaknya seorang sommelier adalah memahami berbagai jenis wine yang ada. Wine biasanya dibagi berdasarkan warna, rasa, dan bahan dasar anggur. Ada tiga kategori utama wine yang perlu Anda kenali: red wine (wine merah), white wine (wine putih), dan rosé wine.
-
Red Wine (Wine Merah): Dibuat dari anggur merah atau hitam, red wine memiliki rasa yang lebih kompleks dengan sentuhan tanin (rasa kering yang berasal dari kulit anggur). Beberapa contoh populer dari red wine adalah Cabernet Sauvignon, Merlot, dan Pinot Noir.
-
White Wine (Wine Putih): Dihasilkan dari anggur putih atau anggur merah yang kulitnya dibuang sebelum proses fermentasi. White wine umumnya lebih ringan dan lebih segar, dengan rasa yang lebih asam. Chardonnay dan Sauvignon Blanc adalah dua contoh white wine yang terkenal.
-
Rosé Wine: Rosé terbuat dari anggur merah, tetapi hanya sedikit waktu dihabiskan untuk memfermentasi kulit anggur bersama jusnya, sehingga menghasilkan warna yang lebih pucat dan rasa yang lebih ringan. Rosé adalah pilihan yang pas jika Anda ingin sesuatu yang lebih segar namun tetap memberikan kesan wine merah.
Mengetahui karakteristik masing-masing jenis wine adalah langkah awal untuk menikmati wine dengan lebih cermat. Setiap jenis wine memiliki cara terbaik untuk dinikmati, dan mengenali hal ini sangat penting.
2. Memilih Wine yang Tepat
Sommelier profesional sangat terampil dalam memilih wine yang tepat untuk setiap situasi atau makanan tertentu. Salah satu keterampilan terpenting adalah mengetahui bagaimana mencocokkan wine dengan hidangan. Sebagai contoh:
-
Wine Merah: Cenderung cocok dengan hidangan daging merah, seperti steak atau domba, karena rasa tannic dari red wine dapat melengkapi kekayaan dan kelembutan daging.
-
Wine Putih: Cocok dengan hidangan seafood, ayam, dan masakan ringan lainnya. White wine dengan keasaman yang lebih tinggi, seperti Sauvignon Blanc, sangat baik untuk melengkapi hidangan yang lebih tajam atau asam, seperti salad dengan vinaigrette.
-
Rosé Wine: Ideal untuk hidangan yang lebih ringan dan beragam, seperti salad, ayam panggang, atau makanan yang sedikit pedas. Rosé juga sangat baik untuk piknik atau acara luar ruangan.
Mengetahui bagaimana memilih wine yang sesuai dengan hidangan adalah kunci untuk menciptakan pengalaman makan yang lebih menyeluruh dan menggembirakan. Anda tidak perlu menjadi ahli, tetapi dengan sedikit pemahaman tentang kombinasi wine dan makanan, Anda bisa membuat acara makan Anda lebih menyenankan.
3. Memahami Cara Menyajikan Wine
Cara Anda menyajikan wine bisa memengaruhi cara Anda menikmatinya. Ini adalah keterampilan lain yang dimiliki oleh seorang sommelier profesional. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Suhu Penyajian: Wine memiliki suhu penyajian optimal yang sangat memengaruhi rasa. White wine lebih baik disajikan dingin (antara 7-10°C), sementara red wine harus disajikan pada suhu yang lebih hangat (antara 15-18°C). Rosé wine sebaiknya disajikan dingin, tetapi tidak terlalu dingin, sekitar 10-12°C.
-
Gelap atau Terang: Wine harus disajikan di tempat yang cukup terang agar warnanya terlihat jelas. Warna wine memberi banyak informasi tentang umur dan jenis wine itu sendiri. Misalnya, wine merah yang lebih gelap menunjukkan bahwa wine tersebut lebih tua atau lebih kuat taninnya.
-
Kacamata atau Gelas Wine: Bentuk gelas wine berperan penting dalam memperkaya pengalaman Anda. Wine merah biasanya disajikan dalam gelas dengan mangkuk besar, yang memungkinkan oksigen lebih banyak masuk dan aroma tercium dengan lebih jelas. Sementara itu, wine putih disajikan dalam gelas yang lebih sempit untuk menjaga suhu tetap dingin dan meningkatkan kesegaran rasa.
4. Teknik Mencicipi Wine
Setelah wine disajikan, langkah selanjutnya adalah mencicipinya dengan benar. Teknik mencicipi wine yang dilakukan oleh sommelier profesional melibatkan tiga langkah utama: melihat, mengendus, dan merasakan.
Melihat
Pertama, amati warna wine. Warna wine bisa memberi petunjuk tentang usia dan jenis anggur. Wine yang lebih tua biasanya memiliki warna yang lebih gelap atau lebih kuning, sementara wine yang lebih muda akan memiliki warna yang lebih cerah. Dengan memegang gelas wine di bawah cahaya, Anda dapat melihat kejelasan dan kejernihan wine, yang menunjukkan kualitasnya.
Mengendus
Setelah itu, coba cium aroma wine. Putar wine di dalam gelas untuk memberi ruang bagi aroma untuk keluar. Ada banyak aroma yang bisa Anda deteksi, seperti buah-buahan (anggur, berry, apel), bunga, rempah-rempah, atau bahkan aroma yang lebih kaya seperti tembakau atau kayu ek. Mengendus wine adalah langkah penting untuk memahami kompleksitas dan karakteristik wine tersebut.
Mencicipi
Langkah terakhir adalah mencicipi wine. Ambil sedikit wine di mulut Anda dan biarkan wine tersebut menyebar di seluruh lidah Anda. Rasakan keseimbangan antara rasa manis, asam, pahit, dan tannin. Tannin memberikan rasa kering pada mulut dan biasanya lebih dominan pada red wine. Cobalah untuk mengenali lapisan rasa yang berbeda yang muncul setelah wine masuk ke mulut dan seberapa lama rasa itu bertahan.
5. Menikmati Wine dengan Sabar
Menikmati wine adalah pengalaman yang memerlukan kesabaran. Tidak perlu terburu-buru, karena setiap tegukan wine membawa pengalaman yang unik. Sommelier profesional tahu bahwa kesabaran adalah kunci untuk sepenuhnya menghargai wine. Jangan terburu-buru menelannya, tapi rasakan setiap nuansa rasa yang hadir di lidah Anda.
6. Memahami Peran Waktu dan Umur Wine
Salah satu rahasia yang tidak banyak diketahui orang adalah pentingnya usia wine. Seperti halnya banyak hal lainnya, wine memiliki waktu terbaik untuk dikonsumsi. Beberapa wine, terutama red wine yang lebih kuat, akan berkembang dan matang seiring waktu, dan semakin lama wine disimpan, semakin kaya dan kompleks rasanya. Namun, tidak semua wine cocok untuk disimpan lama. Wine putih atau rosé biasanya lebih baik dikonsumsi dalam waktu yang lebih singkat setelah diproduksi.
Jika Anda memiliki kesempatan untuk mencicipi wine yang lebih tua, jangan lewatkan kesempatan itu, karena pengalaman tersebut dapat memberi wawasan baru tentang bagaimana wine berkembang dan berubah dari waktu ke waktu.
7. Menjaga Kebersihan Selera
Salah satu prinsip penting bagi seorang sommelier adalah menjaga kebersihan selera. Untuk menikmati wine dengan maksimal, pastikan Anda tidak terpengaruh oleh rasa atau aroma lain sebelum mencicipi wine. Hindari makan makanan yang sangat kuat atau meminum minuman lain yang dapat mengganggu persepsi rasa Anda.
Kesimpulan
Menikmati wine layaknya seorang sommelier profesional bukan hanya soal mengetahui banyak tentang wine, tetapi juga bagaimana menyajikan, mencicipi, dan mengapresiasi setiap aspek wine tersebut. Dengan pemahaman tentang jenis wine, cara menyajikan, dan teknik mencicipi, Anda bisa merasakan keindahan dan kompleksitas yang ditawarkan setiap botol wine. Seperti halnya dengan seni atau musik, menikmati wine adalah pengalaman yang semakin mendalam seiring berjalannya waktu. Jadi, ambillah waktu untuk menikmati setiap tegukan dan rasakan perbedaannya—Anda akan terkejut betapa banyak yang bisa dipelajari dari setiap gelas wine.